ðŸ‘Ŋ Jumlah Polutan Yang Dikeluarkan Ke Udara Dalam Satuan Waktu Disebut

Pencemaranudara diawali oleh adanya emisi. Emisi merupakan jumlah polutan atau pencemar yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh sumber alami dan sumber antropogenik. Gambar 1 Letusan gunung berapi. Sumber: Purwaningrum, 2018. Sumber pencemaran udara alami berasal dari proses alam tanpa campur tangan manusia. Banyaknyaaktivitas di gedung meningkatkan jumlah polutan dalam ruangan. Kenyataan ini menyebabkan risiko terpaparnya polutan dalam ruangan terhadap manusia semakin tinggi, namun hal ini masih jarang diketahui oleh masyarakat. Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu akan membunuh manusia. Konsen trasi fluorida yang Emisimerupakan jumlah polutan atau pencemar yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia. Emisi akibat proses alam disebut biogenic emissions, contohnya yaitu dekomposisi bahan organic oleh bakteri pengurai yang menghasilkan gas metan (CH4). 1aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan yang masuk ke dalam ekosistem kalkulus i oleh reyka bella desvandai jurusan matematika fakultas ma Author: Indra Gunardi 1 downloads 75 Views 405KB Size Polutanudara POLUSI UDARA (Polutan Udara) Anisa Septriani. Chairunissa Manoto. Pengertian Polutan. Polutan adalah Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan baik (Pencemaran Udara, Tanah, Air, dsb). Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Masuknyazat pencemar ke dalam udara dapat secara alamiah, dan melalui kegiatan manusia, misalnya peningkatan jumlah sistim transportasi, industri, pembuangan sampah, proses dekomposisi ataupun pembakaran serta kegiatan rumah tangga. dihitung dengan menggunakan Counter persatu-satuan waktu dan dinyatakan dengan satuan kendaraan per jam UniversitasIndonesia 104 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi pengukuran/kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi. Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan harga satuan pekerjaan yang Berdasarkandata yang tersedia, persen kebutuhan bahan bakar (dalam satuan energi) yang disubtitusi oleh BBA pada suatu pabrik semen disebut dengan thermal substitution rate yang dihitung dengan Persamaan 1. Dimana, Thermal Substitution Rate (TSR) dinyatakan dalam persen (%), jumlah yang dimaksud adalah jumlah limbah yang digunakan di plant Pencemranudara disebabkan oleh adanya emisi. Emisi merupakan jumlah polutan (pencemar) yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu tertentu. Cemaran udara diklasifikasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran masuk atau dimasukan ke atmosfer, yaitu cemaran primer dan sekunder. . Dilihat dari ciri fisik, bahan pencemar dapat berupa 73 Basri, S. I. 2010. Pencemaran Udara Dalam Antisipasi Teknis Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan. SMARTek, 82, 6-7. 74 R, D. R. 2008. Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Yang Diakibatkan oleh Partikel. Momentum, 42, 31. 76 1. Partikel debu, aerosol, timah hitam 2. Gas CO, NOx, SOx, H2S dan HC 3. Energi suhu dan kebisingan. Berdasarkan dari kejadian, terbentuknya pencemar terdiri dari 1. Pencemar primer yang diemisikan langsung dari sumbernya 2. Pencemar sekunder yang terbentuk karena reaksi di udara antara berbagai zat. Pola emisi akan menggolongkan pencemar dari sumber titik point source, sumber garis line source dan sumber area area source. Dilihat secara kimiawi, banyak sekali macam bahan pencemar tetapi yang biasanya menjadi perhatian adalah pencemar utama major air pollutans yaitu golongan oksida karbon CO, CO2 , oksida belerang SO2, SO3 dan oksida nitrogen N2O, NO, NO3 senyawa hasil reaksi fotokimia, partikel asap, debu, asbestos, metal, minyak, garam sulfat, senyawa inorganik HF, H2S,NH3,H2SO4,HNO3, hidrokarbon CH4, C4H10 unsur radio aktif titanium, Radon, energi panas suhu, kebisingan. Gas diudara dengan reaksi fotokimia dapat membentuk bahan pencemar sekunder, misalnya peroxyl radikal dengan oksigen akan membentuk ozon dan nitrogen dioksida berubah menjadi nitrogen monoksida dengan oksigen dan sebagainya. Pemaparan terhadap manusia pada umumnya melalui pernafasan dan cara penanggulangannya terutama dengan mengurangi pembebasan bahan pencemar secara langsung keudara, misalnya dengan menggunakan “ gas scrubber “, alat tambahan pada knalpot dan lain – lain. Partikel dengan ukuran antara 0,01 – 5 ξm merupakan sumber pencemar udara yang utama karena keadaanya tidak terlihat secara nyata dan terus berada pada atmosfer untuk waktu yang cukup lama. Dampak negatif dari bahan – bahan ini biasanya berupa gangguan pada bahan – bahan bangunan, tanaman, hewan serta 75 R, D. R. 2008. Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Yang Diakibatkan oleh Partikel. Momentum, 42 77 Harssema 1998 menyatakan bahwa pencemaran udara diawali dengan emisi. Emisi merupakan jumlah pollutant pencemaran yang di keluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia. Emisi yang disebabkan proses alam disebut biogenic emissions, sebagai contoh anthropogenic emissions. Contoh emisi udara yang disebabkan oleh kegiatan manusia adalah hasil pembakaran bahan bakar fosil bensin, solar, batu bara, pemakaian zat-zat kimia yang di semprotkan ke udara dan Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian 1. Polutan Primer Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu. Polutan primer berupa polutan gas dan gas terdiri darisenyawa karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen , senyawa halogen. Partikel yang di atmoser mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupazat padat maupun suspensi aerosol cair di atmosfer. Bahan partikel tersebut berasal dari proses kondensasi, proses disperse, maupun proses erosi bahan tertentu. Asap sering kali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan partikulat, uap, gas, dan kabut. 2. Polutan Sekunder Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia diudara, Misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 dan Oradikal. Sifat fisik dari polutan sekunder terbagi ats dua yaitu sifat fisik dan kimiayang tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah Ozon ,Peroxy Acyl Nitrat PAN, dan Formaldehid. Beberapa jenis pencemaran udara yang paling sering ditemukan antara lain 1. Secara Fisik Udara adalah benda yang berbentuk gas, udara tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba, tetapi dapat dirasakan dan udara ada udara yang dapat diamati, udara yang bersih seharusnya tidak berwarna dan 78 tidak berbau, adanya warna atau bau pada udara menunjukkan adanya polutan. Seperti polusi udara, panas, dan radiasi. 2. Secara Kimia Indeks standar pencemar udara ISPU memberi informasi tingkat pencemaran udara yang merupakan hasil pemantauan konsentrasi rata-rata berbagai polutan udara selama periode 24 jam. Jenis polutan yang dipantau antara lain karbon monoksida CO, sulfur dioksida SO2, nitrogen oksida NO, ozon 03, material partikulat debu. Peningkatan konsentrasi senyawa-senyawa polutan di udara merupakan indikator bagi tingkat polusi udara. a. Karbon Dioksida CO2, Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil batubara, minyak bumi , juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca. b. Khloro Fluoro Karbon CFC ,Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan busa busa kursi, untuk AC Freon, pendingin pada lemari es, dan hairspray. CFC akan menyebabkan lubang ozon di atmosfer. c. SO dan SO2,Gas belerang oksida SO,SO2 di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil minyak, batubara. Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi cepat aus dan rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan. d. Timbal Pb, Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil 79 pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia e. Hidrokarbon HC, Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. f. Partikulat asap atau jelaga, Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu g. Aerosol partikel yang terhambur dan melayang di udara h. Fog kabut aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara i. Smoke asap aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang berhamburan di udara j. Dust debu aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara k. Nitrogen dioksida NO2, Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor. l. Karbon monoksida CO, Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor. 3. Secara Biologi Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara dapat dijadikan indikator biologi. Contoh indikator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara adalah lumut kerak Lichenes. Lumut kerak merupakan simbiosis antara algae fotosintetik atau cyanobakteria dengan fungi. Lumut kerakter diri atas beberapa kelompok yang masing-masing memiliki tingkat sensitivitas berbeda terhadap polutan udara. Oleh karena itu keberadaan kelompok lumut kerakter tentu di suatu wilayah dapat menjadi indikator bagi tingkat polusi udara di wilayah. Lumut kerak Usnea sp. Dan 80 Evernia sp. Tidak akan dapat bertahan hidup karena konsentrasi sulfur dioksida di udara terlalu Hal yang serupa dinyatakan oleh Sumantri 201778 bahwa pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia, sehingga beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi udara, panas, radiasi, atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara, sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara yang dapat berupa langsung dan lokal, regulasi, maupun global. Pencemaran udara dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Pencemaran primer adalah substansi pencemaran yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemaran udara primer karena merupakan hasil dari pembakaran. 2. Pencemaran sekunder adalah substansi pencemaran yang terbentuk dari reaksi pencemaran-pencemaran primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adaklah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder. Indikator Kualitas Udara dan Tingkat Pencemaran Udara di dalam dan Luar Ruang Kulitas Fisik Udara Suhu udara sangat berperan dalam kenyamanan bekerja karena tubuh manusia menghasilkan panas yang digunakan untuk metabolisme basal dan muskuler. Namun dari semua energi yang dihasilkan tubuh hanya 20 % saja yang dipergunakan dan sisanya akan dibuang ke lingkungan. Jika dibandingkan dengan Standar Baku Mutu sesuai Kep. Men. Kesehatan No 261 bahwa suhu yang dianggap nyaman untuk suasana bekerja 18 - 26 ˚C maka suhu 77 Arty, I. S. 2005. Pendidikan Lingkungan Hidup Tentang Bahaya Polutan Udara. Cakrawala Pendidikan, 243, 396-398. 81 ruangan pada lantai I dan lantai II masih berada pada standar. Suhu udara ruang kerja yang terlalu dingin dapat menimbulkan gangguan kerja bagi karyawan, salah satunya gangguan konsentrasi dimana pegawai tidak dapat bekerja dengan tenang karena berusaha untuk menghilangkan rasa dingin tersebut. Kelembaban udara yang relatif rendah yaitu kurang dari 20 % dapat menyebabkan kekeringan selaput lendir me mbran, sedangkan kelembaban tinggi akan meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme. Hasil pengukuran kelembaban relatif pada lantai I adalah 64 - 68,5 %sedangkan pada lantai II adalah 73 - 80 %. Jika dibandingkan dengan Standar Baku Mutu sesuai Kep. Men. Kesehatan No 261 dimana kelembaban yang ideal berkisar 40-60 %, maka hasil pengukuran kelembaban pada 2 dua lantai tersebut berada di atas standar yang berarti potensial sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme. Hasil pengukuran kecepatan aliran udar a pada lantai I berkisar antara 0,04 - 0,07 m/det sedangkan pada lantai II berkisar antara 0,15 - 0,35 m/det. Menurut Standard Baku Mutu Kep. Men. Kesehatan No 261 kecepatan aliran udara berkisar antara 0,15 - 0,25 m/det. Arismunandar dan Saito 1991 menyatakan bahwa kecepatan aliran udara < 0,1 m/det atau lebih rendah menjadikan ruangan tidak nyaman karena tidak ada pergerakan udara sebaliknya bila kecepatan udara terlalu tinggi akan menyebabkan cold draft atau kebisingan di dalam Kualitas Mikrobiologi Udara Bioaerosol adalah partikel debu yang terdiri atas makhluk hidup atau sisa yang berasal dari makhluk hidup. Makhluk hidup terutama adalah jamur dan bakteri. Penyebaran bakteri, jamur, dan virus pada umumnya terjadi melalui sistem ventilas i. Sumber bioaerosol ada 2 yakni yang berasal dari luar ruangan dan dari perkembangbiakan dalam ruangan atau dari manusia, terutama bila kondisi terlalu berdesakan crowded. Pengaruh kesehatan yang ditimbulkan oleh bioaerosol ini terutama 3 macam, yaitu infeksi, alergi, dan iritasi. Kontaminasi bioaerosol pada sumber air sistem ventilasi humidifier yang 79 Prasasti, C. i., Mukono, J., & Sudarmaji. 2005. Pengaruh Kualitas Udara dalam Ruangan Ber-AC Terhadap Gangguan Kesehatan. Kesehatan 82 terdistribusi keseluruh ruangan dapat menyebabkan reaksi yang berbagai ragam seperti demam, pilek, sesak nafas dan nyeri otot dan tulang Tan Malaka, 1998. Total koloni kuman pada lantai I adalah 1675 CFU/m3 udara sedangkan lantai II adalah 1387,5 CFU/m 3 udara. Jika dibandingkan dengan Standar Baku Mutu RI No 261 /MENKES/SK/II/1998 dimana angka kuman adalah kurang dari 700 koloni/m3 udara, maka kedua ruangan berada di atas standar. Hasil pengukuran total koloni bakteri pada lantai I 6,87 CFU/menit lebih tinggi dibandingkan lantai II 3,21 CFU/menit dan sebagian besar berjenis gram negatif batang. Hasil pengukuran total koloni jamur pada lantai II adalah 1,94 CFU/menit dan pada lantai II adalah 0,87 CFU/menit. Jika dibandingkan dengan standar NH&MRC dimana total koloni jamur adalah 150 CFU/m 3 udara, maka kedua ruangan tersebut masih berada di bawah standar. Pada usap AC ditemukan gram positif batang dan gram negatif batang. Pencemar yang bersifat biologis terdiri atas berbagai jenis mikroba patogen, antara lain jamur, metazoa, bakteri, maupun virus. Penyakit yang disebabkannya seringkali diklasifikasikan sebagai penyakit yang menyebar lewat udara air-borne diseases.80 Selain itu, kualitas udara dalam ruangan yang baik didefinisikan sebagai udara yang bebas bahan pencemar penyebab iritasi, ketidaknyamanan atau terganggunya kesehatan penghuni. Temperatur dan kelembapan ruangan juga memengaruhi kenyamanan dan kesehatan penghuni. Kualitas udara dalam ruang sebenarnya ditentukan secara sengaja ataupun tidak sengaja oleh penghuni ruangan itu gedung yang secarakhusus diatur, baik suhu maupun frekuensipertukaran udaranya dengan memakai peralatanventilasi khusus, ada pula yang dilakukan denganmendayagunakan keadaan cuaca alamiahdengan mengatur bagian gedung yang dapatdibuka. Dengan demikian kualitas udara dalamruangan sangat bervariasi. Udara dalam ruangmemungkinkan bahan pencemar udara dalamkonsentrasi yang cukup, memiliki kesempatanuntuk 80 Soemirat. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. 83 memasuki tubuh penghuni. Lembagapemasyarakatan juga harus memiliki kualitasudara yang baik bagi kesehatan, layaknya rumah yang dapat memberikan rasa aman dan Udara dapat dikelompokkan menjadi udara luar ruangan outdoor air dan udara dalam ruangan indoorair. Kualitas udara dalam ruang sangat mempengaruhi kesehatan manusia, karena hampir 90% hidup manusi berada dalam ruangan. Sebanyak 400 sampai 500 juta orang khususnya di negara yang sedang berkembangsedang berhadapan dengan masalah polusi udara dalam ruangan. Di Amerika, isu polusi udara dalam ruang ini mencuat ketika EPA pada tahun 1989 mengumumkan studi polusi udara dalam ruangan lebih berat daripada di luar ruangan. Polusi jenis ini bahkan bisa menurunkan produktivitas kerja hingga senilai US $10 Indonesia telah mengatur persyaratankualitas udara dalan ruang perkantoran yaitu denganKeputusan Menteri Kesehatan RI dalam keputusantersebut dinayatakan bahwa Angka kuman kurang dari770 koloni/m3 udara, bebas kuman pathogen. Sumber penyebab polusi udara dalam ruangan antaralain yang berhubungan dengan bangunan itu sendiri,perlengkapan dalam bangunan karpet, AC, dansebagainya, kondisi bangunan, suhu, kelembaban,pertukaran udara, dan hal-hal yang berhubungan dengan perilaku orang-orang yang berada di dalam ruangan,misalnya polusi udara dalam ruang dapat berasal dari bahan-bahan sintetis dan beberapa bahan alamiah yang digunakan untuk karpet, busa, pelapis dinding, dan perabotan rumah tangga asbestos, formaldehid, VOC,juga dapat berasal dari produk konsumsi pengkilapperabot, perekat, kosmetik, pestisida/insektisida. Mikroorganisme yang berasal dari dalam ruangan misalnya serangga, bakteri, kutu binatang peliharaan,jamur. Mikroorganisme yang tersebar di dalam 81 Candrasari, C. R., & Mukono, J. 2013. Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruang Dengan Keluhan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kabupaten Sidoarjo. Kesehatan Lingkungan, 71, 21-22. 84 ruangan dikenal dengan istilah Bioaerosol. Bioaerosol di dalamruangan dapat berasal dari lingkungan luar dan kontaminasi dari dalam ruangan. Dari lingkungan luar dapat berupa jamur yang berasal dari organisme yang membusuk, tumbuh-tumbuhan yang mati dan bangkai binatang, bakteri Legionella yang berasal dari soil-borneyang menembus ke dalam ruang, alga yang tumbuh dekat kolam/danau masuk ke dalam ruangan melalui hembusan angin dan jentik-jentik serangga di luar ruang dapat menembus bangunan tertutup. Kontaminasi yangberasal dari dalam ruang yaitu kelembaban antara 25-75% spora jamur akan meningkat dan terjadi kemungkinan peningkatan pertumbuhan jamur, dan sumber kelembaban tandon air, bak air di kamar

jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu disebut