🦎 Minyak Kayu Putih Biasanya Didapatkan Dari Daun Pohon Melaleuca
MinyakKayu Putih Cap Daun, Untuk Kebutuhan Di Rumah Dan Di Perjalanan. Fimela. 01 Agu 2012, 16:05 WIB Diperbarui 01 Agu 2012, 16:05 WIB. 12
LihatJuga. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron.L) SUKUN DI KPH MADIUN PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR oleh: Wasahua, Ary Usman Terbitan: (2005) ; Studi Pengusahaan Minyak Kayu Putih (Cajuput Oil) di PMKP Jatimunggul, KPH Indramayu Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten oleh: Kartikasari, Dian Terbitan:
Inidapat dihirup dari botol, menyebar, atau diterapkan ke titik nadi bersama dengan minyak pembawa. Pohon teh. Dipanen dari daun cemara pohon Melaleuca alternifolia Australia, minyak pohon teh telah lama dipuji karena segudang manfaatnya, mulai dari pembersihan. jerawat untuk bertindak sebagai deodoran alami. Mobley menambahkan bahwa itu
Umumnyakayu putih dengan diameter besar akan memproduksi daun yang tinggi pula, kecuali pada pohon yang sudah tua (lebih dari 30 tahun). Sedangkan produksi daun optimum terjadi pada umur 15 tahun, yaitu 2,3 kg/pohon. Tabel 2. Produksi daun kayu putih per pohon berdasarkan umur dan diameter pohon.
JualMinyak Kayu Putih Melaleuca Lengkap Dengan Pilihan Harga Termurah Juni 2022 Di Blibli. Gratis Ongkir, 2 Jam Sampai, Dan Berpotensi Cashback. Cajuput Melaleuca Cajuputi essential oil kayu putih pure 100% 100ML. Rp93.000. Cajuput Melaleuca Cajuputi essential oil kayu putih pure 100% 100ML.
Halo Agnes P, terima kasih sudah bertanya pada Alodokter. Minyak kayu putih adalah hasil destilasi uap ranting dan daun segar pohon Melaleuca leucadendra, yang mengandung zat 1,8-cineole (sineol).Pada beberapa penelitian, memang sineol dapat bekerja sebagai antibakteri dan anti-radang.
Biasanya minyak telon terbuat dari campuran minyak kelapa, minyak adas, dan minyak eucalyptus dengan kadar yang berbeda. Sementara, minyak kayu putih terbuat dari hasil penyulingan daun dan ranting kayu putih, yakni pohon jenis Melaleuca leucadendra atau Melaleuca cajuputi. Minyak telon dan kayu putih juga memiliki aroma serta tekstur yang berbeda
SekilasTentang Oleum Eucalypti Pada Minyak Angin Cap Bunga Putih. Oleum eucalypti merupakan minyak yang di dapat dari hasil penyulingan daun segar Eucalyptus Globulus, Labill (N.O Myrtaceae) ataupun spesies Eucalyptus lainnya. Minyak ini memiliki kandungan cineol yng banyak dan sedikit phellandrene.
HargaSidola Minyak Kayu Putih 100 mL mulai dari Rp47.500. Harga Sidola Minyak Telon 100 mL mulai dari Rp37.000. Harga Paket Lengkap Minyak Kayu Putih & Telon Sidola mulai dari 153.500. Minyak kayu putih aslinya berasal dari Australia, tapi kini sudah dapat tumbuh di seluruh dunia dan digunakan untuk khasiat pengobatannya.
. The Acute Respiratory Infections ARIs is a disease which commonly infects children. Based on Indonesian basic health research 2013, the national and Buru Island's period prevalence of ARIs were 25% and 24,8%. The other side, cajuput oil has been traditionally used to reduce respiratory tract disorders and infections. This research used the ethnographic approach with observation participation and direct communication in data collected. The results showed a high number in ARIs cases in Buru Island area were affected by many factors, some of them were the lack of Clean and Healthy Behaviour PHBS and had a little faith in health services, especially for people who live in the mountain area. It was caused of minimum intervention from public health services. This research showed the Cajuput oil was potentially used as an alternative prevention of ARIs in Buru Island by inhalation method. The main content of Melaleuca leucadendra Linn had benefit to be mucolytics, bronchodilator, anti-inflammation and antitussive. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pemanfaatan Minyak Kayu Putih...Zulfa Auliyati, dkk 120 Pemanfaatan Minyak Kayu Putih Melaleuca leucadendra Linn sebagai Alternatif Pencegahan ISPA Studi Etnografi di Pulau Buru The Use of Cajuput Oil Melaleuca leucadendra Linn as an Alternative Prevention for Acute Respiratory Infections ARIs Cases An Ethnographic Study in Buru Island Zulfa Auliyati Agustina*, Suharmiati Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Surabaya, Indonesia E-mail zoelauliya Diterima 31 Oktober 2016 Direvisi 12 Juni 2017 Disetujui 28 Juli 2017 Abstrak Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2013 mencatat angka period prevalence ISPA Nasional dan Pulau Buru masing-masing 25% dan 24,8%. Minyak kayu putih secara tradisional digunakan untuk mengurangi gangguan saluran pernafasan dan mengobati infeksi. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipasi serta komunikasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan tingginya kasus ISPA di wilayah Pulau Buru dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS yang buruk dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih cukup minim, terutama yang tinggal di pegunungan. Kondisi tersebut dikarenakan minimnya intervensi dari sarana pelayanan kesehatan. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil alam Pulau Buru dari olahan daun Melaleuca leucadendra Linn berupa minyak kayu putih berpotensi untuk digunakan sebagai alternatif pencegahan ISPA di Pulau Buru dengan metode inhalasi. Kandungan utama dari tanaman tersebut memiliki khasiat sebagai pengencer dahak, melegakan saluran pernafasan, anti inflamasi dan penekan batuk Kata kunci Minyak kayu putih; Obat tradisional; ISPA Abstract The Acute Respiratory Infections ARIs is a disease which commonly infects children. Based on Indonesian basic health research 2013, the national and Buru Island's period prevalence of ARIs were 25% and 24,8%. The other side, cajuput oil has been traditionally used to reduce respiratory tract disorders and infections. This research used the ethnographic approach with observation participation and direct communication in data collected. The results showed a high number in ARIs cases in Buru Island area were affected by many factors, some of them were the lack of Clean and Healthy Behaviour PHBS and had a little faith in health services, especially for people who live in the mountain area. It was caused of minimum intervention from public health services. This research showed the Cajuput oil was potentially used as an alternative prevention of ARIs in Buru Island by inhalation method. The main content of Melaleuca leucadendra Linn had benefit to be mucolytics, bronchodilator, anti-inflammation and antitussive. Keywords Cajuput Oil; Traditional drug; Acute Respiratory Infections Artikel Riset DOI Jurnal Kefarmasian Indonesia 2017120-126 p-ISSN 2085-675X e-ISSN 2354-8770 Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2017;72120-126 121 PENDAHULUAN Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. Insiden kejadian ISPA pada kelompok umur balita diperkirakan 0,29 kasus per anak/tahun di negara berkembang dan 0,05 kasus per anak/tahun di negara maju. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 156 juta kasus ISPA baru di dunia per tahun dan 96,7% terjadi di negara berkembang. Kasus ISPA terbanyak terjadi di India 43 juta, China 21 juta dan Pakistan 10 juta serta Bangladesh, Indonesia dan Nigeria masing-masing 6 juta kasus. Dari semua kasus ISPA yang terjadi di masyarakat, 7-13% merupakan kasus berat dan memerlukan perawatan di rumah Bakteri adalah penyebab utama infeksi saluran pernapasan, dan Streptococcus pneumonia merupakan penyebab paling umum kasus pneumonia di banyak negara. Namun demikian, patogen yang paling sering menyebabkan ISPA adalah virus atau infeksi gabungan virus-bakteri. Cara penularan utama sebagian besar ISPA adalah melalui droplet tetapi penularan melalui kontak termasuk kontaminasi tangan yang diikuti oleh inokulasi yang tidak sengaja dan aerosol pernapasan yang infeksius dalam jarak dekat bisa juga terjadi untuk sebagian agen Pulau Buru merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Maluku yang ditetapkan sebagai daerah tertinggal berdasarkan peraturan presiden No. 131 tahun 2015. Akses masyarakat kepada sarana pelayanan kesehatan yang cukup sulit dengan pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS yang buruk merupakan faktor risiko masih tingginya angka kejadian penyakit menular terutama ISPA di wilayah tersebut. Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2013 tercatat angka period prevalence ISPA nasional tahun 2013 sebesar 25%, pada provinsi Maluku adalah sebesar 24,9%.3 Data Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Tahun 2012 dan Profil Puskesmas Kecamatan Waelo Tahun 2013 menunjukkan bahwa ISPA menempati urutan kedua pada sepuluh penyakit Di berbagai daerah, kasus ISPA banyak terjadi pada anak-anak karena berbagai faktor risiko yang dapat menjadi pemicu. Pengendalian ISPA di Indonesia dimulai pada tahun 1984 bersamaan dengan dimulainya pengendalian ISPA di tingkat global oleh WHO. Saat ini salah satu penyakit ISPA yang perlu mendapat perhatian juga adalah penyakit influenza karena dapat menimbulkan wabah sesuai dengan Permenkes Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Menyuling daun kayu putih Melaleuca leucadendra Linn merupakan mata pencaharian umumnya masyarakat di Pulau Buru. Hasil penyulingan minyak kayu putih sebanyak 215,5 ton pada tahun 2014 menjadikan Pulau Buru menjadi salah satu penghasil utama minyak kayu putih di Minyak atsiri dari Eucalyptus sp. dengan komponen utama 1,8-cineole secara empiris telah lama digunakan untuk mengobati infeksi dan gangguan pada saluran pernafasan, serta inhalasi dari derivat Eucalyptus digunakan untuk mengobati faringitis, bronkitis, sinusitis, asma dan Chronic Obstructive Pulmonary Disease COPD.7,8 Penelitian terkait penggunaan minyak kayu putih di pulau Buru untuk mengurangi ISPA belum banyak dilakukan. Masyarakat menyimpan sedikit hasil sulingan minyak kayu putih untuk digunakan sendiri dan lebih banyak menjual hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan pokok. Oleh karena itu artikel ini bertujuan untuk mendapatkan cara alternatif pencegahan kejadian ISPA dengan memanfaatkan minyak kayu putih hasil alam Pulau Buru. METODE Penelitian ini menggunakan metode etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi partisipasi Pemanfaatan Minyak Kayu Putih...Zulfa Auliyati, dkk 122 atau pengamatan terlibat serta komunikasi langsung yaitu dengan melakukan peninjauan atau penelitian lapangan. Peneliti melakukan pengamatan terhadap lokasi dan kondisi geografis dan melakukan wawancara dengan tetua adat serta masyarakat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli tahun 2014 di pulau Buru tepatnya pada etnik Buru yang tinggal di Desa Nafrua, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data sekunder dari buku-buku dan data kesehatan masyarakat. Data yang dianalisis merupakan bagian dari hasil Riset Etnografi Kesehatan yang dilakukan oleh Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Potret kesehatan Pulau Buru Hasil wawancara dan observasi lapangan menunjukkan adanya faktor risiko yang menjadi pemicu masih tingginya kasus ISPA yaitu buruknya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS masyarakat setempat yang dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan oleh salah seorang informan “Latar belakang pendidikan rata-rata masyarakat disini masih sangat rendah, rata-rata masyarakat itu tidak memiliki latar pendidikan dasar yang cukup..”[Pak KD]. Keberadaan air bersih yang cukup jauh mengakibatkan masyarakat harus menghemat air hanya untuk kebutuhan makan dan minum. Keperluan untuk mencuci tangan, masyarakat tidak menggunakan sabun dan hanya menyisihkan satu ember air yang digunakan berulang kali. Selain itu, kebiasaan merokok para orang tua yang masih sangat sulit untuk dihilangkan serta rendahnya asupan gizi pada balita di Pulau Buru. Pernyataan tersebut disampaikan oleh salah seorang informan Pulau Buru “Iya merokok, karna sudah biasa merokok dari belum nikah...kalau mau merokok ya merokok saja seng hiraukan anak kecil” [Ibu L] “Di sini tidak di beri makan sayur hanya papeda dan air garam, tetapi di sini kita tidak memperbiasakan anak kita menggunakan garam, jadi hanya di beri air putih.” [Ibu L] Data period prevalence ISPA di provinsi Maluku berdasarkan rentang umur, kelompok berisiko ISPA adalah anak-anak pada rentang umur 1 – 14 tahun dan lanjut usia pada rentang usia >55 tahun. Kasus ISPA pada kelompok laki-laki dengan rentang usia 15 – 55 tahun menunjukkan hasil yang lebih rendah dibanding kelompok perempuan dengan rentang usia lain seperti pada Tabel 1. Akses masyarakat ke sarana pelayanan kesehatan Identifikasi masalah terkait akses masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa masyarakat di Kecamatan Waelo dapat dilihat pada Tabel 2. Frekuensi masyarakat yang jarang berobat dikarenakan topografi Kabupaten Buru didominasi oleh kawasan pegunungan dengan elevasi rendah berlereng agak curam dengan kemiringan lereng kurang dari 40 % yang meliputi luas 15,43 % dari keseluruhan luas wilayah daerah ini. Jenis lereng lain yang mendominasi adalah elevasi rendah berlereng bergelombang serta agak curam dan elevasi sedang berlereng bergelombang dan agak curam dengan penyebaran lereng di bagian utara dan barat rata-rata berlereng curam. Sedangkan di bagian timur terutama di sekitar Sungai Waeapo merupakan daerah elevasi rendah dengan jenis lereng landai sampai agak Topografi alam yang sulit dan transportasi umum yang belum tersedia menyebabkan masyarakat kesulitan untuk menjangkau fasilitas kesehatan untuk Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2017;72120-126 123 berobat. Di sisi lain, pemerintah telah meningkatkan jumlah puskesmas rawat inap sehingga jumlah puskesmas di Kabupaten Buru pada tahun 2014 sebanyak 10 unitdan puskesmas pembantu sebanyak 43 Maryani dan Suharmiati 2013 menjelaskan bahwa kunjungan masyarakat terutama yang jauh dari wilayah puskesmas sangat dipengaruhi oleh transportasi umum yang tersedia pada hari pasar. Keberadaan dukun masih menjadi pilihan pertama jika mendapat masalah Zulkipli dalam Ariningrum dan Soekoco 2012 menyatakan bahwa secara umum permasalahan yang dihadapi oleh Komunitas Adat Terpencil di Indonesia adalah kurangnya aksesibilitas terhadap fasilitas publik yang memungkinkan mereka untuk melakukan transformasi hidup kearah yang lebih baik. Masalah utama pelayanan kesehatan di daerah terpencil selain akses adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia SDM maupun sarana dan prasarana. Pemenuhan SDM dan peralatan, baik kuantitas maupun kualitas sangat diperlukan untuk peningkatan pelayanan kesehatan dalam jangka pendek. Selain itu, untuk jangka panjang perlu diperhatikan mengenai pengembangan fungsi posyandu dan polindes, serta penanganan kasus rujukan. Selain untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia untuk tujuan jangka pendek, perawatan kesehatan harus memperhatikan program posyandu dan kegiatan lainnya yang Tabel 1. Period prevalence ISPA, pneumonia, pneumonia balita dan prevalensi pneumonia, Maluku 2013 Period prevalence Pneumonia Sumber Kementerian Kesehatan, 2013 D Diagnosa DG Diagnosa dan Gejala Tabel 2. Identifikasi masalah terhadap sarana pelayanan kesehatan di Kecamatan Waelo tahun 2014 Kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih cukup minim, terutama masyarakat yang tinggal di pegunungan a. Minimnya intervensi dari pelayanan kesehatan ke daerah tersebut b. Penempatan tenaga kesehatan yang belum merata hanya di pusat kota Pelayanan Puskesmas keliling tidak dapat terlaksana dengan baik Wilayah kerja yang luas dengan kontur geografis yang cukup sulit Masyarakat jarang berobat ke Puskesmas ketika sakit Jarak Puskesmas dan tempat tinggal cukup jauh dan tidak terdapat sarana transportasi umum Pemanfaatan Minyak Kayu Putih...Zulfa Auliyati, dkk 124 Rekomendasi WHO tahun 2010 khususnya menyebutkan bahwa pening-katan akses akan layanan kesehatan di daerah terpencil dapat dilakukan dengan memberdayakan berbagai jenis tenaga kesehatan. Ketidakseimbangan distribusi tenaga kesehatan salah satunya disebabkan oleh ketidakseimbangan geografi, misalnya daerah perkotaan dan Khasiat minyak kayu putih dalam pengobatan ISPA Pulau Buru sebagai penghasil kayu putih menyediakan daun yang bisa diolah sepanjang tahun. Setiap orang bebas mengambil daun kayu putih di areal lahan milik fam atau keluarganya. Dalam satu kelompok pemukiman dusun minimal ada dua lokasi ketel atau tempat penyulingan minyak kayu putih yang dikerjakan oleh 5-10 keluarga per lokasi. Lokasi ketel berpindah mengikuti areal pohon kayu putih yang memiliki daun lebat. Kerja urut daun untuk satu lokasi ketel biasanya membutuhkan waktu selama dua bulan. Hal ini karena masing-masing keluarga saling membantu. Proses penyulingan dimulai setelah air dalam ketel mendidih, selanjutnya daun kayu putih dimasukkan ke ketel hingga penuh dan dipadatkan, kemudian ketel ditutup dengan rapat. Setelah sekitar 2-3 jam maka uap air mengalir melalui cerobong di penutup ketel menuju ke pendingin, cairan yang berisi campuran minyak kayu putih dan air akan menetes ke jerigen. Penyulingan memakan waktu kurang lebih 12 jam. Selama proses penyulingan, air di dalam ketel diganti sebanyak dua kali. Setelah selesai penyulingan, selanjutnya hasil dipisahkan antara minyak kayu putih dan air. Dalam satu kali menyuling, minyak kayu putih yang dihasilkan sebanyak 5 liter. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat penyuling minyak kayu putih yang membuat ketel-ketel dan tinggal sementara di sekitar lokasi penyulingan, telah diketahui bahwa mereka merasa sehat, nafas lega dan gejala batuk pilek hilang ketika berada di ketel-ketel penyulingan karena menghirup aroma minyak kayu putih. “Selama berada di ketel melakukan urut daun, saya dan sa pu kaluarga marasa badan sehat..tidak jadi kami batuk karena badan hangat” [Ibu A] Minyak kayu putih diproduksi dari daun tumbuhan Melaleuca leucadendra dengan kandungan terbesarnya adalah eucalyptol cineole. Hasil penelitian tentang khasiat cineole menjelaskan bahwa cineole memberikan efek mukolitik mengencerkan dahak, bronchodilating melegakan pernafasan, anti inflamasi dan menurunkan rata-rata eksaserbasi kasus paru obstruktif kronis dengan baik seperti pada kasus pasien dengan asma dan rhinosinusitis. Selain itu efek penggunaan eucalyptus untuk terapi bronkhitis akut terukur dengan baik setelah penggunaan terapi selama empat Nadjib dkk 2014 dalam penelitiannya menyebutkan terdapat bukti yang menunjukkan bahwa uap minyak esensial dari Eucalyptus globulus efektif sebagai antibakteri dan layak dipertimbangkan penggunaannya dalam pengobatan atau pencegahan pasien dengan infeksi saluran pernapasan di rumah Alfarenga dkk 2014 menyatakan bahwa upaya untuk menghambat penyebaran kuman tuberculosis TB dengan metode terapi inhalasi pada pasien menggunakan ekstrak minyak Eucalyptus citriodora. Hasil yang diperoleh adalah Eucalyptus citriodora terbukti meng-hambat penyebaran TB Paru lebih dari 90%.23 Menurut Dornish dkk dalam Zulnely, Gusmailina dan Kusmiati 2015 menyebutkan bahwa minyak atsiri eucalyptus dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal diantaranya untuk mengurangi sesak nafas karena flu atau asma dengan cara mengoleskan pada dada, mengobati sinus dengan cara menghirup uap air hangat yang telah diteteskan minyak eucalyptus serta melegakan hidung tersumbat dengan cara menghirup aroma minyak Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2017;72120-126 125 Penggunaan minyak atsiri, salah satunya eucalyptus dengan metode inhalasi juga dilakukan dalam sebuah uji klinik dengan metode randomized double-blind, placebo-controlled pada obat semprot spray menggunakan lima minyak atsiri Eucalyptus citriodora, Eucalyptus globulus, Mentha piperita, Origanum syriacum, and Rosmarinus officinalis dilakukan pada pasien dengan masalah infeksi saluran pernafasan atas di enam klinik di Israel. Aromatic spray atau placebo digunakan sebanyak lima kali sehari selama tiga hari dengan dosis empat semprotan setiap kalinya yang diarahkan pada bagian belakang tenggorokan. Evaluasi terhadap gejala menunjukkan bahwa aromatic spray lebih efektif mengurangi gejala dibandingkan dengan KESIMPULAN Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS masyarakat yang rendah menjadi pemicu masih tingginya kasus ISPA terutama pada anak-anak. Hasil alam pulau Buru dari olahan daun Melaleuca leucadendra Linn berupa minyak kayu putih dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan tingginya kasus ISPA di Pulau Buru dengan metode inhalasi. SARAN Upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat diperlukan untuk penggunaan minyak kayu putih sebagai upaya alternatif pencegahan ISPA. Selain itu, pengem-bangan penelitian terkait pembuktian khasiat dan penggunaan minyak kayu putih perlu untuk terus dilakukan. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada Kepala Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan serta seluruh Peneliti Riset Etnografi Pulau Buru yang telah berkenan memberi masukan dan arahan dalam penulisan artikel. DAFTAR RUJUKAN 1. Kementerian Kesehatan. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Jakarta Kementerian Kesehatan; 2012. 2. WHO. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Pedoman Interim WHO. Jenewa WHO; 2007. 3. Kementerian Kesehatan. Pokok-Pokok Hasil Riskesdas Provinsi Maluku 2013. Jakarta Kementerian Kesehatan; 2013. 4. Dinas Kesehatan Kab. Buru. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Tahun 2012. Buru. 2013. 5. Puskesmas Waelo. Profil Puskesmas Waelo Tahun 2013. Waelo. 2013. 6. Kabupaten Buru. Karakteristik Wilayah [Internet]. [disitasi 2016 Jun 2]. Diperoleh dari 7. Cermelli C, Fabio A, Fabio G, Quaglio P. Effect of eucalyptus essential oil on respiratory bacteria and viruses. Current Microbiology. 2008;56189–92 8. Sadlon AE, Lamson DW. Immune-modifying and antimicrobial effects of eucalyptus oil and simple inhalation devices. Alternative Medicine Review. 2010;15133–47. 9. Sucipto T, Julianus Limbeng. Studi tentang religi masyarakat Baduy di desa Kanekes provinsi Banten. Jakarta Departemen Kebudayaan dan Pariwisata; 2007. P. 8-9. 10. Song MR, Kim EK. Effects of eucalyptus aroma therapy on the allergic rhinitis of university students. Journal of Korean Biological Nursing Science. 2014;164300–8. 11. Supraptini, Hananto M, Hapsari D. Indoor pollution factors which have relationship with ISPA on balita in Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2010;921238–47. 12. Nasution K, M. Azharry Rully Sjahrullah KEB, Wibisana KA, Yassien MR, Ishak LM, Pratiwi L, et al. Infeksi saluran napas akut pada balita di daerah urban Jakarta. Sari Pediatri. 2009;114223–8. 13. Winarni, Alummah B, Salim SAN. Hubungan antara perilaku merokok orang Pemanfaatan Minyak Kayu Putih...Zulfa Auliyati, dkk 126 tua dan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dengan kejadian ispa pada balita di wilayah kerja puskesmas Sempor II kabupaten Kebumen Tahun 2009. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 2010;6116–21. 14. Elyana M, Candra A. Hubungan frekuensi ISPA dengan status gizi balita. journal of nutrition and health. 2013;111–12. 15. Syahidi, Muhammad Habibi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi saluran pernafasan akut ISPA pada anak berumur 12-59 bulan di puskesmas kelurahan Tebet Barat, kecamatan Tebet, Jakarta Selatan Tahun 2013. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia. 2016;1122–28. 16. Israfil, Arief YS, Ilya Krisnana. Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita berdasarkan pendekatan teori florence nightingale di wilayah kerja puskesmas Alak Kota Kupang NTT. Indonesian Journalof Community Health Nursing. 2014;22266–76. 17. BPS Kabupaten Buru. Buru dalam angka tahun 2015. Buru BPS Kabupaten Buru; 2015. 18. Maryani H, Suharmiati. Pelayanan kesehatan di daerah terpencil kepulauan studi kasus di pulau sapudi kabupaten Sumenep, tahun 2009. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Juli 2013;16237–47. 19. Ariningrum R, Soekoco NEW. Studi kualitatif pelayanan kesehatan untuk kelompok adat terpencil KAT di kabupaten Kepulauan Mentawai. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Juli 2012;15250–8. 20. Kurniati A, Efendi F. Kajian sumber daya manusia kesehatan di Indonesia. Dalam Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Jakarta Penerbit Salemba Medika; 2012. p. 43–57. 21. Fischer J, Dethlefsen U. Efficacy of cineole in patients suffering from acute bronchitis a placebo-controlled double-blind trial. Cough Journal. 2013;9125. 22. Nadjib BM, Amine FM, Abdelkrim K, Fairouz S, Maamar M. Liquid and vapour phase antibacterial activity of eucalyptus globulus essential oil susceptibility of selected respiratory tract pathogens. American Journal of Infectious Disease. 2014;103105–17. 23. Ramos Alvarenga RF, Wan B, Inui T, Franzblau SG, Pauli GF, Jaki BU. Airborne antituberculosis activity of Eucalyptus citriodora essential oil. Journal of National Products. 2014;773603–10. 24. Zulnely Z, Gusmalina, Kusmiati E. Prospek Eucaliptus citriodora sebagai minyak atsiri potensial. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 2015;1120–6. Universitas Sebelas Maret. 25. Julia B, Jane Buckle, editors. Respiratory care. Clinical aromatherapy Third Edition. London Churchill Livingstone; 353–72. ... Minyak eukaliptus eucalyptus oil atau lebih dikenal dengan minyak kayu putih merupakan salah satu jenis dari minyak atsiri yang mudah menguap dan dihasilkan dari tanaman melalui penyulingan daun. Minyak ini digunakan sejak jaman dulu sebagai antiseptik, obat sakit perut, obat flu atau digunakan untuk pijatan urut ringan dan sebagainya [18]. ...... Minyak kayu putih diproduksi dari daun tumbuhan Melaleuca leucadendra dengan kandungan terbesarnya adalah eucalyptol cineole. Hasil penelitian tentang khasiat cineole menjelaskan bahwa cineole memberikan efek mukolitik mengencerkan dahak, bronchodilating melegakan pernafasan, anti inflamasi dan menurunkan rata-rata eksaserbasi kasus paru obstruktif kronis dengan baik seperti pada kasus pasien dengan asma dan rhinosinusitis [18]. ...... Minyak atsiri dari Eucalyptus sp. dengan komponen utama 1,8cineole secara empiris telah lama digunakan untuk mengobati infeksi dan gangguan pada saluran pernafasan, serta inhalasi dari derivat Eucalyptus digunakan untuk mengobati faringitis, bronkitis, sinusitis, asma dan Chronic Obstructive Pulmonary Disease [18]. ...Maftuchah MaftuchahPriskila Iris ChristineM JamaluddinCommon cold is a mild viral infection of the upper respiratory tract, nose, and throat. Common cold suffered by each toddler in Indonesia is predicted to occur three to six times a year, which means that a toddler may experience three to six times of coughs and colds every year. Common cold is also a symptom of Covid-19 whose early treatments used symptomatic and non-pharmacological therapy including tea tree oil and eucalyptus oil aromatherapy. Related to this, this paper reveals the effectiveness of tea tree oil and eucalyptus oil aromatherapy for the healing period of 1 to 2-year-old toddlers in T W Independent Midwifery Practice IMP. This paper employs quasy experiment design with non-equivalent control group model. Sample includes 14 toddlers with the age of 1 to 2-year-old. Seven of them were given tea tree oil, while the rest were given eucalyptus oil aromatherapy with accidental sampling technique. Aromatherapy was given once a day for seven days. Findings showed that the healing period of the control and intervention group was four to five days and according to the Mann Whitney trial, p-value of 0,530 0,05 was obtained. In conclusion, there is no difference between the healing period of common cold using tea tree oil and eucalyptus oil aromatherapy for 1 to 2-year-old toddlers in T W Independent Midwifery Practice IMP. Tea tree oil and eucalyptus oil aromatherapy can be used to accelerate the healing period of common cold suffered by toddlers.... Finally, EO is separated from the water. [21]. ...AbstractAromatherapy helps COVID-19 patients to prevent, increase immunity, and relieve symptoms of COVID-19 so that it can be used as adjuvant COVID-19 therapy. This study aims to determine the level of public knowledge about aromatherapy that can be used as a complementary therapy for COVID-19 and refute the myth that aromatherapy functions as the primary therapy for COVID-19. This research design is descriptive-analytic, which is carried out in three stages, namely pre-test, presentation of material, and post-test. The pre-test was given together before the presentation of the material. The first material introduces aromatherapy, its benefits and refutes the myth circulating in the community, namely aromatherapy as the primary therapy for COVID-19. The last stage is to give a post-test after delivering the material. The participants for this service are 52 people, carried out online through the zoom application. This activity demonstrated an increase in participants' knowledge about the use of aromatherapy as a complement to COVID-19 Aromatherapy, Covid-19, complementary therapy... The essential oil from cajeputi Melaleuca leucadendra L. leaf has been considerably utilized in health and personal care products such as herbal remedies for combating certain diseases, cosmetics, and pharmacological applications Abu Bakar et al., 2012;Ali et al., 2015;Agustina and Suharmiati, 2017. Several investigations have revealed that the oil has antibacterial, antifungal, antioxidant activities, physiological and relieving effects Farag et al., 2004;Pujiarti et al., 2012. ...The essential oil from Melaleuca leucadendra L. leaves has been widely used as a perfume and traditional remedy, cosmetics and pharmaceutical products ingredient since many years ago. The common technology to recover the oil is hydro-distillation and steam-distillation. However, all oil can not be fully extracted from the leaves by this method due to the recalcitrant structure of leaves that hindrance the access of the solvent. Adding a submerged fermentation as a pre-treatment step prior to the extraction process helped to loosen the lignocellulose structure and enhance oil release in the extraction process. In this study, the raw materials were collected from the natural forest in Buru Island, Maluku, Indonesia. The biological agents applied in these processes were Phanerochaete chrysosporium ITBCC136 and Trichoderma viride ITBCC143. The oil extraction process was conducted by method of steam-distillation, the oil was analysed using gas chromatography-mass spectroscopy GC-MS, and the lignocellulose content in the biomass was measured by the fractionation method. The treatment using provided the highest increase in yield percentage up to as compared with control of with the lowest percentages of the remained cellulose, while the fermentation with the presence of did not affect the oil yield even the lignin content was decrease as much as 21%. The percentages of 1,8-cineole in the oil were almost unchanged, which was about 20% of the M WajabulaMerlin M. MaelissaHalidah RahawarinStress refers to events that can affect a person's physical and psychological condition, including in the process of spermatogenesis. Eucalyptus oil has an antidepressant effect which acts to prevent the stress from continuing. This study aims to determine how the administration of eucalyptus oil inhalation on the number of spermatid cells in male mice Mus musculus exposed to acute stress. This research is a true experimental study with a posttest only control group design approach. A total of 28 adult male mice selected by simple random sampling were grouped into four groups, namely the normal control group no treatment; negative control group given exposure to acute stress; positive control group administered mL alprazolam and exposure to acute stress; treatment group given mL of eucalyptus oil and exposure to acute stress. Stress treatment was carried out for six minutes per day in 14 days. The results of the study using the oneway ANOVA statistical test showed that there was a difference between each experimental group p90%, while the major E. citriodora EO component, 2, was only weakly active, at 18% inhibition. Claudio CermelliAnna FabioGiuliana FabioPaola QuaglioThe activity of Eucalyptus globulus essential oil was determined for 120 isolates of Streptococcus pyogenes, 20 isolates of S. pneumoniae, 40 isolates of S. agalactiae, 20 isolates of Staphylococcus aureus, 40 isolates of Haemophilus influenzae, 30 isolates of H. parainfluenzae, 10 isolates of Klebsiella pneumoniae, 10 isolates of Stenotrophomonas maltophilia and two viruses, a strain of adenovirus and a strain of mumps virus, all obtained from clinical specimens of patients with respiratory tract infections. The cytotoxicity was evaluated on VERO cells by the MTT test. The antibacterial activity was evaluated by the Kirby Bauer paper method, minimum inhibitory concentration, and minimum bactericidal concentration. H. influenzae, parainfluenzae, and S. maltophilia were the most susceptible, followed by S. pneumoniae. The antiviral activity, assessed by means of virus yield experiments titered by the end-point dilution method for adenovirus, and by plaque reduction assay for mumps virus, disclosed only a mild activity on mumps anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dengan kejadian ispa pada balita di wilayah kerja puskesmas Sempor II kabupaten Kebumen Tahundan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dengan kejadian ispa pada balita di wilayah kerja puskesmas Sempor II kabupaten Kebumen Tahun 2009. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 2010;6116– frekuensi ISPA dengan status gizi balita. journal of nutrition and healthM ElyanaElyana M, Candra A. Hubungan frekuensi ISPA dengan status gizi balita. journal of nutrition and health. 2013;111-12.
AgaRipki AgaRipki Biologi Sekolah Menengah Atas terjawab Minyak kayu putih biasanyan didapatkan dari daun pohon melaleuca leucadendron. bagian ekstrak pada sel tumbuhan yang memiliki kemampuan dalam menyimpan minyak kayu putih adalah...m a. vakuolab. kloroplasc. leukoplasd. kromoplase. dinding sel Iklan Iklan hafizhapes hafizhapes krna di sna mengandung zat mniyak kayu putih Iklan Iklan Pertanyaan baru di Biologi 1. Ibu hamil yang menggunakan obat yang tergolong teratogen, akan besar kemungkinan menyebabkan gangguan pada bayi yang dilahirkannya. Efek samping te … rsebut tergolong dalam? A. Dose-dependent B. Delayed effect C. Withdrawal syndrome D. Fast Effect E. Dose-independent 2. Penggunaan Metformin pada pasien Diabetes Melitus dengan dosis besar dapat meyebabkan efek samping hipoglikemi. Kondisi tersebut merupakan golongan efek samping obat tipe? A. Dose-dependent B. Delayed effect C. Withdrawal syndrome D. Fast Effect E. Dose-independent 3. Pengguna narkotika akan mengalami efek kecanduan bila berhenti mengkonsumsi obat secara tiba-tiba. Efek samping tersebut termasuk dalam kategori? A. Dose-dependent B. Delayed effect C. Withdrawal syndrome D. Fast Effect E. Dose-independent 4. Efek Samping Obat yang timbul tidak tergantung tehadap dosis obat yang diberikan termasuk dalam klasifikasi? A. Dose-independent B. Dose-dependent C. Delayed effect D. Withdrawal syndrome E. Fast Effect 29. Sebuah virus ditempatkan pada sebuah kubus berukuran besar dengan volume V. Virus tersebut memiliki kemampuan untuk membelah diri dengan kelajuan … menjadi dua bagian yang sama besar tiap detiknya. Pada detik ke 200, virus tersebut memenuhi seluruh bagian kubus. Pada detik ke berapa virus tersebut menyisi 1/4 dari volume kubus tersebut? ​ apakah kesempatan dan tantangan dalam pemanfaatan energi matahari sebagai pembangkit tenaga listrik di Indonesia?​ 2 makalah / jurnal mengenai penyakit Sistem Saraf Otonom? tolong bantu tugas ku 1. pulau kecil dari solir yang tidak dihuni manusia memiliki tipe habitat hutan dan Savana di sana terdapat populasi tikus hutan yang melimpah luas pu … lau tersebut hanya sekitar 1000 m² setelah dilakukan inventarisasi ternyata terdapat dua spesies yang berbeda yaitu spesies A dan B total populasi keduanya 5300 individu jika spesies A populasinya 40%, berapa densitas populasi spesies B di pulau tersebut? ekor/ Sebelumnya Berikutnya Iklan
Minyak kayu putih biasanya didapatkan dari daun pohon melaleuca leucadendron .bagian ekstrak pada sel tumbuhan yang memiliki kemampuan dalam menyimpan minyak kayu putih adalah Nama kemampuan = Vakuola menyimpan minyak asiri seperti minyak kayu putih, pepermin, dan aroma harum pada bunga Batang nyasemoga bisa mrmbantu
minyak kayu putih biasanya didapatkan dari daun pohon melaleuca