🎉 Istri Adalah Sahabat Sejati
Dalammemperingati 27 tahun kepergian Nike Ardila, Inka Christie menghadirkan lagu khusus sahabatnya tersebut yang berjudul Sahabat Sejati. Secara umum, lirik lagu ini bercerita tentang hubungan persahabatan yang tak lekang oleh waktu. Berikut ini adalah lirik lagu Sahabat Sejati dari Inka Christie. Enjoy, ya!
PuisiUntuk Istri Yang Jauh 22 July 2022; Resume Lamaran Kerja Fresh Graduate 22 July 2022; Puisi Perpisahan Cinta Paling Sedih 22 July 2022
Bagairoda yang terus berputar, sahabat yang membuat lokomotif itu terus berjalan. Aku tetap berharap, kelak senyum ini ada dan menemani dan teman itu adalah kamu.a. Besi menajamkan besi, teman menajamkan teman. Itu tadi kata-kata bijak untuk sahabat sejati yang menyentuh, bijak, setia, puitis dan tulus yang bisa kamu utarakan kepadanya.
Karenaidealnya suami-istri adalah sahabat sejati yang saling mendengar dan memahami satu sama lain. Kesembilan, musyawarah mufakat. Istri adalah mitra dan kolega.
Seorangsahabat sejati akan membantu kita dalam kebaikan dan pasti akan menasehati kita dalam keburukan. Arti sahabat yang paling dalam adalah tidak memiliki rasa iri, dengki
PersahabatanSejati dalam Kehidupan Rumah Tangga. 8 Oktober 2020 persahabatan, suami istri. Oleh: Nabila Ummu Anas. MuslimahNews.com, KELUARGA – Setiap muslim ketika
Search sahabat jepang. Institusi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Arti kata "sahabat" bahasa Indonesia dalam bahasa Jepang Sahabat Jepang - Facebook JUDUL BUKU: SURAT SAHABAT: JEPANG#| PENGARANG: ALI BROWNLIE | TAHUN TERBIT: 2009| JENJANG BUKU: ANAK| SKU: *01191370| ISBN: *9789790336155 Jual SURAT Reset Rp77
Namuncinta adalah saat kau ada di sisiku hingga maut memisahkan kita. Seperti kisah cinta fey dan raja yang sudah 30tahun mereka hidup bersama sebagai pasangan suami istri. Mereka hidup bahagia dan saling mencintai satu sama lain. Kisah mereka jadi bukti nyata bahwa hanya maut yang memisahkan sebuah ikatan cinta sejati.
Yangdisebut sahabat sejati sesungguhnya bukanlah hanya orang yang kita kenal dan kita tahu namanya saja, tapi lebih dari itu, seorang sahabat sejati adalah mereka yang dengan penuh cinta kasih bersedia untuk selalu hadir dalam setiap kesedihan kita, dan sebagai sahabat yang baik kita juga harus membawa mereka dalam setiap kebahagiaan yang kita
.
Oleh Nabila Ummu Anas KELUARGA – Setiap muslim ketika memasuki gerbang kehidupan rumah tangga, berharap akan terbentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Allah SWT berfirman, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.” QS ar Rum 21 Di kehidupan modern hari ini, terkadang kehidupan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah hanya ada dalam ucapan doa dan selamat saat pesta pernikahan diselenggarakan. Saat mulai berada di dalam kehidupan rumah tangga, sakinah seolah sulit diwujudkan. Hal ini dikembalikan kepada bagaimana paradigma awal ketika membangun keluarga. Pengaruh masyarakat dengan pemikiran Barat yang sekuler liberal turut berperan membentuk paradigma ini, sampai kepada peran masing-masing, baik suami, istri, ayah, ibu, dan anak. Menggapai Ketenteraman dalam Keluarga Tidak jarang ditemui, “sakinah” dimaknai terpenuhinya hak dan kewajiban untuk saling memberi manfaat satu sama lain; bisa mengakomodasi semua kepentingan, baik suami maupun istri. Mereka bisa berbuat apa saja asalkan tidak mengganggu pasangannya. Posisi tawar suami maupun istri dilihat dari seberapa besar penghasilan dan kontribusinya mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Mereka menempuh jalan kompromi serta mengutamakan toleransi ketika menghadapi permasalahan keluarga. Akan jauh dari harapan, suami istri dapat mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah jika paradigma dan cara untuk menggapainya dikembalikan kepada akal dan hawa nafsu manusia. Sementara, agama hanya dipakai dalam urusan ibadah mahdhah dan saat akad nikah saja. Islam Fondasi Persahabatan dalam Rumah Tangga Islam merupakan agama yang bersumber dari wahyu Allah SWT, Sang Pencipta manusia. Allah sangat mengetahui manusia yang diciptakan-Nya, baik laki laki maupun perempuan, suami maupun istri. Sehingga Islam ketika mengajarkan bagaimana suami istri menjalani kehidupan rumah tangga, tentulah sesuai fitrah manusia untuk mengantarkannya meraih sakinah mawaddah wa rahmah yang hakiki. Kehidupan rumah tangga yang berfondasikan Islam akan menjadikan seorang suami tenteram dan damai di sisi istrinya, begitu pula sebaliknya. Mereka akan saling cenderung kepada yang lain, bukan saling menjauhi. Mereka akan mengedepankan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dalam menyelesaikan permasalahan keluarga, termasuk bagaimana pergaulan suami istri berlangsung. Ketenteraman sakinah tentu tidak didapatkan jika pergaulannya seperti hubungan atasan dengan bawahan di dalam sebuah perusahaan atau bisnis. Dalam hubungan transaksional, mitra kerja akan melaksanakan perannya sebaik mungkin karena akan ada imbalan materi sesuai kontribusi kerja atau dedikasinya. Jika seperti ini, niscaya hubungan yang terjadi sebagaimana interaksi transaksional/kemitraan yang sarat dengan materi atau untung rugi. Bahkan untuk hubungan seksual suami istri pun akan berlandasan materi, untung rugi. Kondisi ini meniscayakan adanya pemikiran sexual consent dalam kehidupan suami istri. Maka, suami bukanlah mitra bisnis istrinya, begitu pun sebaliknya. Kehidupan suami istri dalam Islam adalah kehidupan persahabatan yang dapat memberikan kedamaian dan ketenteraman. Satu sama lain merupakan sahabat sejati dalam segala hal. Syariat Islam menetapkan hak istri atas suami dan hak suami atas istri. “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf.” QS al Baqarah ayat 228. Ibnu Abbas menuturkan, “Para istri berhak atas persahabatan dan pergaulan yang baik dari suami mereka, sebagaimana mereka wajib taat kepada suaminya dalam hal yang memang diwajibkan atas mereka terhadap suami mereka.” Nizham Ijtima’i fil Islam, Taqiyyuddin an-Nabhani Rasulullah Suri Teladan bagi Keluarga Muslim Adalah Rasulullah Muhammad Saw. teladan yang sangat baik dalam kehidupan keluarga. Rasul memberikan contoh bagaimana seorang suami bersahabat dengan istri-istrinya secara makruf. Kehidupan persahabatan sejati yang menenteramkan jiwa dan membahagiakan hidup. Nabi Saw. bergaul secara indah dan bersenda gurau dengan istri-istri beliau, senantiasa bersikap lemah lembut kepada mereka, sering membuat mereka tertawa, bahkan beliau pernah berlomba lari dengan Aisyah ra. ummul mukminin. Kehidupan persahabatan ini juga Rasul pesankan kepada keluarga Fatimah ra. dan Ali bin Abi Thalib ra. Para Sahabat yang mulia pun melaksanakan pergaulan yang makruf dalam keluarga mereka. Suasana demikian akan menjauhkan konflik keluarga dengan suasana kekerasan fisik maupun psikis yang dapat berujung pada kandasnya bahtera rumah tangga. Nabi Saw. bersabda, “Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik dari kalian terhadap keluargaku.” HR al-Hakim dan Ibnu Hibban dari jalur Aisyah ra. Jika terjadi percekcokan suami istri, ini adalah hal wajar dalam kehidupan manusia. Namun, ketika perselisihan diselesaikan dengan ketundukan kepada syariat Allah, tidak akan sampai kepada hilangnya ketenteraman dalam kehidupan keluarga. Islam sebagai agama yang sempurna akan menuntun umat Islam menyelesaikan setiap problem kehidupan, termasuk problematik relasi suami istri atau keluarga. Suami adalah Pemimpin Keluarga Allah SWT telah menetapkan kepemimpinan ada di tangan suami. “Kaum laki laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.” QS an Nisa 34. Suami adalah qawwam pemimpin atas istrinya. Kepemimpinan seorang suami atas istrinya bukan berarti ia boleh bertindak otoriter atau seperti penguasa yang tidak bisa dibantah perintahnya. Kepemimpinan seorang suami di dalam rumah tangga adalah pengaturan dan pemeliharaan berbagai urusan rumah tangga. Istri berhak memberikan masukan dan berdiskusi kepada suaminya, sebab keduanya adalah dua orang sahabat, bukan atasan dan bawahan. Kepemimpinan suami adalah kepemimpinan yang diwarnai suasana persahabatan. Allah SWT yang memberikan hak kepada suami untuk mendidik istrinya. “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka dari tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, janganlah kamu mencari cari jalan untuk menyusahkannya.” QS an Nisa ayat 34. Suami juga berwenang memberi sanksi kepada istrinya jika istrinya berbuat dosa atau bermaksiat kepada Allah. Ketetapan ini tentu dilaksanakan dengan landasan keimanan dan ketaatan kepada syariat Allah, dalam suasana perlakuan seorang sahabat sejati yang cinta dan sayang kepada sahabatnya. Kerja Sama dalam Kehidupan Persahabatan Dalam persahabatan suami istri, seorang istri melayani suaminya dalam seluruh perkara yang sudah semestinya dia lakukan di dalam rumah. Semua aktivitas yang harus dilakukan di luar rumah menjadi kewajiban suami untuk mengerjakannya. Hal tersebut berdasarkan hadis Nabi Saw. yang berkaitan dengan kisah Ali dan Fatimah ra., “Rasulullah Saw. telah memutuskan atas putri beliau, Fatimah wajib mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di dalam rumah, dan atas Ali wajib mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di luar rumah.” Musnad ibnu Abi Syaibah. Sungguh sangat indah Islam menata kehidupan suami istri dalam kehidupan persahabatan. Hubungan dan pergaulan suami istri yang terjadi dilakukan dengan cara yang makruf. Inilah kehidupan persahabatan yang akan menjelma menjadi kehidupan yang penuh kedamaian, ketenteraman, penuh kasih sayang, dan mendapat keberkahan. Kehidupan semacam ini hanya terealisasi sempurna jika Islam benar-benar nyata diterapkan dalam kehidupan kaum muslimin. Kehidupan di mana setiap muslim menjadikan Islam sebagai landasan berpikir dan bersikap. Individu-individu yang bertakwa ada dalam atmosfer masyarakat yang selalu melakukan amar makruf nahi mungkar dan institusi negara Khilafah yang melaksanakan syariat Islam di seluruh aspek kehidupan. Negara Khilafah bertanggung jawab melakukan pembinaan Islam, akidah maupun syariatnya kepada seluruh anggota masyarakat, suami, istri, dan keluarga. Setiap keluarga akan terbentengi dari berbagai pemikiran rusak yang menyimpang dari ajaran Islam. Negara Khilafah juga wajib memenuhi berbagai pelayanan kemaslahatan bagi masyarakat. Alhasil, keluarga tidak akan jatuh dalam ketidakharmonisan dan kemaksiatan kepada Allah SWT. Wallahu a’lam bishshawab. [MNews/Gz] Facebook Notice for EU! You need to login to view and post FB Comments!
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Usai mengisi seminar parenting di Bondowoso hari Ahad 10/11/2019 lalu, saya mendapatkan pertanyaan dari wanita, salah seorang peserta seminar. Ada beberapa pertanyaan yang sangat normatif dan akademik, salah satu yang paling menggelitik saya adalah pertanyaan nomer 4, "Menurut Bapak, apakah definisi dari seorang istri?"Terus terang saya berkerut-kerut membaca pertanyaan itu, dan mencoba memahami serta menyelami kedalaman dari pertanyaan tersebut. "Definisi istri?" tanya saya untuk mempertegas. "Iya benar Pak Cah, definisi istri".Biasanya orang bertanya kepada saya, "Seperti apa ciri istri salihah?" atau, "Seperti apakah istri yang baik?" atau yang semacam itu. Ini pertanyaan yang lebih mendasar, "Apa definisi dari istri?" Baca juga Sinetron Suara Hati Istri Zahra Tuai Cibiran Pedas Netizen Indonesia Siapakah Istri?Awalnya, saya ingin menjawab secara konyol, bahwa istri adalah seorang perempuan yang telah dinikahi oleh seorang lelaki. Namun, mustahil hal seperti itu tidak ia ketahui. Lalu, mengapa masih bertanya definisi istri? Sekiranya, hal apa yang ingin dia ketahui dari pertanyaan ini?Setelah berpikir sejenak, akhirnya saya menjawab lebih filosofis. Bukan definisi harfiah. Saya menjawab dengan beberapa makna kehadiran istri bagi suami, berikut ini. sumber 1. Pertama, Istri adalah Pendamping Suami Istri adalah pendamping atau partner bagi suami. Mereka berdua berkolaborasi dan bersinergi secara positif untuk mewujudkan visi serta tujuan-tujuan mulai berumah tangga. Mereka bekerja sama untuk mengarahkan keluarga menuju kepada ridha Allah, sehingga bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Seperti Bunda A'isyah yang sangat tabah mendampingi Nabi Saw dalam melakukan berbagai tugas berat sebagai utusan Kedua, Istri adalah Sahabat SuamiIstri adalah sahabat bagi suami. Sahabat dalam suka dan duka, sahabat dalam tawa dan air mata, sahabat dalam masa lapang dan sulit. Istri adalah sahabat untuk berbagai dengan suami, menemani hari-hari yang kadang rumit dan melelahkan, menemani hari-hari yang terkadang berkumpul kebahagiaan dan keberhasilan. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
istri adalah sahabat sejati